Breaking

Tampilkan postingan dengan label POLISI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label POLISI. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 20 Januari 2018

Januari 20, 2018

Setop pelanggar busway, Bripda Dimas diseret 10 meter pakai mobil

Setop pelanggar busway, Bripda Dimas diseret 10 meter pakai mobil


juraganqq.net - Bripda Dimas Prianggoro diseret oleh mobil yang melanggar lalu lintas di Jalan Transjakarta, Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur. Akibatnya Dimas mengalami patah tangan.




Kapolsek Matraman Kompol Suparidi mengatakan kejadian berawal saat Dimas yang sedang bertugas menghentikan mobil warna putih sejenis Opel Blazer karena melintas di jalur Transjakarta. Pengemudi kemudian diminta untuk menunjukkan surat-surat kendaraan.

"Pelaku sempat mengeluarkan STNK namun tidak diberikan kepada korban melainkan dijatuhkan di dalam mobilnya," kata Suparidi dalam keterangannya, Sabtu (20/1).

Selanjutnya, kata dia, pengemudi yang belum diketahui identitasnya itu menarik tangan Dimas dan menjalankan mobilnya hingga korban terseret 10 meter. "Tangan kiri korban patah sedangkan pengemudi kabur ke arah Jalan Pemuda Pulo Gadung," tuturnya.

Dimas selanjutnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan. Ada pun ciri-ciri pelaku usia sekitar 40 tahun, kepala botak dan tangan kanannya bertato. [eko]

Minggu, 07 Januari 2018

Januari 07, 2018

Cangkir Jadi Petunjuk Polisi Ungkap Pembunuhan Arsitek Feri

Cangkir Jadi Petunjuk Polisi Ungkap Pembunuhan Arsitek Feri



Jakarta - Penemuan jasad arsitek Feri Firman Hadi (54) di rumahnya semula diduga bukan korban pembunuhan. Namun, polisi menemukan adanya kejanggalan yang mengarah bila korban dibunuh.


"Pada awalnya kami menduga, mungkin yang bersangkutan ini korban bunuh diri atau kejadian lain. Setelah olah TKP, kami menemukan beberapa kejanggalan," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta kepada juraganqq.net di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (7/1/2018).

Dari hasil olah TKP tersebut, polisi menemukan sejumlah petunjuk. Salah satunya petunjuk tamu 'misterius' di rumah korban yang dikuatkan dengan adanya 3 buah cangkir.


"Kami memperkirakan (sebelumnya) sudah ada tamu yang datang. Kami menemukan 3 cangkir, di mana 2 cangkir berisi teh dan 1 cangkir berisi kopi," lanjut Nico.

Selain itu, polisi juga menemukan ada 2 jenis rokok di meja di ruang tengah. "Yang satu (rokok) Gudang Garam dan satu lagi (rokok) Dji Sam Soe," imbuh Nico.

Polisi juga menemukan bercak darah yang menguatkan bahwa korban dibunuh. Bercak darah itu ditemukan di beberapa tempat seperti di sofa, di ruang tengah dan di meja di mana tiga cangkir itu berada.

Sebuah gunting dan tempat sampah yang tidak pada tempat yang semestinya juga menjadi kecurigaan polisi bahwa korban dibunuh. "Gunting itu digunakan pelaku untuk menggunting kopi sachet-an," imbuhnya.

Petunjuk dan hasil olah TKP itu diperdalam oleh polisi. Tim gabungan dari Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Polresta Depok kemudian menyelidiki siapa tamu misterius itu.

"Kemudian dari hasil olah TKP, keterangan saksi-saksi dan alat bukti yang ada, kami ketahui bahwa pelaku adalah AM (Acep Mulyadi), usia 20 tahun, yang baru kenal korban selama dua bulan," ucap Nico. 
(mei/dhn)

Sabtu, 06 Januari 2018

Januari 06, 2018

Kapolda Metro jenguk Brigadir Rizal, polisi dianiaya bandar narkoba

Kapolda Metro jenguk Brigadir Rizal, polisi dianiaya bandar narkoba



Juraganqq.net - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Idham Aziz menyambangi Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kedatangannya untuk menjenguk anggota Sat Reskrim Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, Brigadir Rizal Taufik, yang dipukul dengan benda tumpul oleh bandar narkoba saat melakukan penangkapan.


Pantauan juraganqq.net, Idham tiba di RS Polri, sekitar pukul 20.34 Wib. Sesampainya di lokasi, Idham terlebih dahulu ke ruang utama RS Polri yang memang sudah ditunggu oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi dan Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Yoyon Tony Surya.

Setelah itu, dirinya yang didampingi oleh jajarannya itu langsung menuju ke ruang ICU B yang berada di lantai 2. Sampai saat ini belum ada pernyataan yang disampaikan Idham terkait hal itu

Sebelumnya Kanit II Sat Resnarkoba Polres Jakarta Barat, AKP Achmad Ardy mengatakan bahwa Rizal mengalami pendarahan di bagian otak. Rizal pun harus dioperasi dan dilakukan sejak pukul 17.30 Wib.

"Ada pendarahan dalam di bagian samping kanan dan kiri otak. Dan juga ada retak tengkorak di bagian dahi. Tapi saat ini kondisi masih stabil dan sadar," kata Ardy di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (6/1).

Sebelumnya, Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat AKBP Suhermanto mengatakan Brigadir Rizal mengalami luka di bagian kepala akibat pukulan benda tumpul.

"Lukanya retak di kepala bagian depan atau dahi dan pendarahan otak bagian belakang," ujar Suhermanto dalam pesan singkatnya.

Suherman menjelaskan saat itu tim Reserse Narkoba Polres Jakarta Barat berupaya membekuk bandar narkoba. Tim melakukan penyamaran dengan berpura-pura sebagai pembeli.

"Sebelumnya anggota sudah melakukan konsolidasi dengan pospol setempat. Itu sekitar pukul 18.00 Wib," jelas Suhermanto.

Akhirnya, disepakati Brigadir Rizal dan rekannya menuju lokasi, tepatnya di pinggir rel kereta api. "Sementara sisa personel menunggu aba-aba dari Brigadir Rizal di seberang rel kereta untuk melakukan penindakan," bebernya.

"Beberapa saat kemudian terdengar tembakan peringatan Sebanyak satu kali dari Brigadir Rizal Taufik, kemudian tim sesegera mungkin menuju TKP," tuturnya.

Sesampainya, di TKP anggota sudah menemukan korban tergelak bawah tangga salah satu rumah di kawasan tersebut. [rhm]


Januari 06, 2018

Ngamuk di depan Gedung Garahadi Surabaya, Gatot lempar bom molotov

Ngamuk di depan Gedung Garahadi Surabaya, Gatot lempar bom molotov



juraganqq.net - Seorang pria tiba-tiba mengamuk di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jalan Gubernur Suryo. Bahkan pria diketahui bernama Gatot Sugeng Prayitno itu juga mengancam akan meledakkan gedung negara bersejarah tersebut dengan sebuah benda yang sudah dipersiapkan.


Untuk bisa masuk ke gedung negara tersebut, pria diketahui beralamatkan warga Jalan Gunungsari Gang I, Kecamatan Wonokromo, Surabaya langsung naik pagar, dan akan meledakkan dengan sebuah benda yang diduga bom molotov. Sehingga, petugas jaga dari Satpol PP yang berada di gedung negara langsung minta bantuan polisi, dari Polsek Genteng jajaran Polrestabes Surabaya.

Namun, saat diminta untuk turun, Gatot justru melakukan perlawanan. Tapi, perlawanannya bisa patah, setelah dua polisi yakni Aiptu Gunawan dan Aiptu Bambang Setiadi mengeluarkan jurus beladiri yang didapatnya saat mengenyam pendidikan di kepolisian.

"Sudah saya peringatkan untuk turun. Tapi, masih saja memukul saya. Tapi saya berhasil menangkisnya. Setelah itu orangnya saya lumpuhkan (pukul), dan sudah saya serahkan Polrestabes Surabaya," kata salah seorang anggota polisi yang dinas di Polsek Genteng Aiptu Bambang Setiadi, Sabtu (6/1).

Begitu berhasil dilumpuhkan, polisi langsung mengamankan benda yakni botol yang dibawanya yakni dikatakan diduga sebagai bom molotov, serta bensin dan korek api gas. Kini semuanya dijadikan barang bukti oleh Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Saat disinggung mengenai motifnya? Bambang tidak mengetahui. "Saya tidak tahu. Karena sudah saya serahkan ke Polrestabes Surabaya. Saya hanya mengamankan lokasi, agar situasi di Surabaya ini kondusif," ujar dia. [rhm]

Jumat, 05 Januari 2018

Januari 05, 2018

Sebelum digerebek polisi, Luthfi bersama keluarga tinggalkan rumah

Sebelum digerebek polisi, Luthfi bersama keluarga tinggalkan rumah



Jurganqq.net - Lilis, istri Luthfi, pelaku penyelundupan 1,3 ton ganja diketahui sering membuat status galau di aplikasi perpesanan. Hal itu diungkapkan Ima, tetangga Luthfi. Ima sering berkomunikasi dengan Lilis namun hanya sebatas hal biasa. Lilis sering curhat padanya soal sikap suaminya yang diduga memiliki hubungan dengan wanita lain


"Kalau statusnya sedang galau saya sering ngasih support. Saya bilang yang sabar ya Lis," kata Ima, Jumat (5/1).

Ima hanya mengetahui kalau Lilis ada masalah dengan suaminya lewat status saja. Namun Ima tidak mengetahui detail persoalannya. "Saya malah kaget tahu-tahu semalam ada geledah rumah dia sama polisi. Enggak nyangka juga karena narkoba," ceritanya.

Namun sebelum polisi menggeledah, Luthfi dan Lilis sudah pergi terlebih dulu. "Enggak biasanya sih nyalain lampu siang-siang," katanya.

Luthfi dan keluarganya pergi menggunakan mobil pada Kamis siang. Kemudian sore harinya ada mobil bak terbuka yang datang dan mengambil burung peliharaan Luthfi. "Habis isya baru polisi datang tapi sudah kosong," tutur Ima.

Sebelum pergi Lilis sempat menanyakan kontrakan pada Ima. Dia berkelit hendak mencari kontrakan untuk saudaranya. Selain itu dia juga sempat membuat status yang menandakan akan pergi dari rumah tersebut. "Dia (Lilis) bikin status malam ini terakhir kita tidur di sini ya de," terangnya.

Ima tak menaruh curiga ataupun mengomentari status Lilis. Dia baru menyadari maksud status tersebut setelah ada penggeledahan. Dia menduga ada kaitan antara status tersebut dengan penggeledahan sehingga Lilis meninggalkan rumah itu.

"Enggak tahu ke mana perginya. Saya sudah tidak komunikasi lagi dengan dia," tutupnya. [cob]

Januari 05, 2018

Polisi Kalsel yang rampok Rp 10 M saat kawal kas Bank Mandiri dibekuk

Polisi Kalsel yang rampok Rp 10 M saat kawal kas Bank Mandiri dibekuk



Juraganqq.net - Polisi telah menangkap pelaku pencurian dengan kekerasan terhadap karyawan Bank Mandiri atas nama Atika dan driver Bank Mandiri yaitu Gugum. Pelaku tersebut diduga anggota Polres Tabalong, Polda Kalimantan Selatan yaitu Brigadir Jumadi.



"Alhamdulillah pagi ini sudah tertangkap kedua pelakunya dan barang buktinya. Tertangkapnya tadi pagi jam 05.00 WITA, di wilayah Kabupaten Tabalong," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Selatan, AKBP M. Rifai melalui keterangan tertulis kepada juraganqq.net Jumat (5/1).

Penangkapan terhadap Jumadi tersebut berawal ketika polisi lebih dahulu menangkap Yongki sekitar pukul 04.50 WITA, di wilayah hukum Polres Tabalong, berdasarkan hasil penyelidikan dan dikembangkan. Karena dari keterangan Yongki, bahwa yang melakukan tindakan tersebut adalah Jumadi, saat melakukan pengawalan uang Bank Mandiri Tanjung Tabalong.

"Brigadir Jumadi yang melakukan Curas saat mengawal uang Bank Mandiri Tanjung Tabalong, bersembunyi di rumah keluarga di Landasan Ulin Banjarbaru. Berdasarkan info tersebut dilakukan surveilance dan ketika yakin bahwa pelaku oknum anggota betul berada di rumah tersebut. Sekitar pukul 08.20 WITA, dilakukan penangkapan dan dikembangkan untuk mencari barang- bukti uang yang disembunyikan di lemari dalam rumah dan ada juga yang ditimbun di dalam rumah," ujarnya.

Sebelumnya, seorang anggota Polres Tabalong, Kalimantan Selatan, diduga telah melakukan perampokan kas Bank Mandiri sebanyak Rp 10 miliar dan USD 25.000. Perampokan itu terjadi saat melakukan pengawalan pengiriman uang kas dari Cabang Banjarmasin ke Cabang Tabalong.

Karopenmas Divhumas Mabes Polri, Brigjen Mohammad Iqbal membenarkan bahwa kejadian tersebut memang benar terjadi. Kejadian itu terjadi pada Kamis (4/1), sekitar pukul 14.30 Wita, yang mana saat itu terduga oknum bernama Brigadir J, teller bank berinisial A, dan sopir bank berinisial G berada di dalam satu mobil yang sama.

"Iya benar. Saat ini kita kejar pelakunya, kita kumpulkan alat-alat bukti dan Polda Kalimantan Selatan yang sekarang nanganin," kata Iqbal saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (5/1).

Jika nantinya Brigadir J terbukti melakukan perbuatan tersebut, maka nantinya akan dilakukan proses hukum yang memang sesuai dengan mekanisme yang ada. "Tindakan tegasnya kita proses hukum," ujarnya.

Lalu, kalau memang Brigadir J terbukti melakukan pelanggaran atau kesalahan. Maka dirinya akan dilakukan pemecatan dan menjalani proses hukum yang sudah ada.

"Pemecatan mekanismenya sudah ada, nanti kita lihat dulu. Kalau dia terbukti melakukan pidana, ya sampai kepemecatan gitu kan. Sanksinya itu sampai kepemecatan, lewatin dulu mekanismenya," tandasnya.

Informasi dihimpun, Brigadir J melakukan aksinya dibantu seseorang yang belum diketahui identifikasi. Komplotan Brigadir J ini berpura-pura menumpang di mobil yang sedang mengangkut miliaran duit tersebut. Kemudian, di tengah perjalanan meuju Bank Mandiri Cabang Tabalong, Brigadir J meminta untuk mampir ke Polsek Martapura dengan alasan hendak mengambil barang.


Lalu, tiba-tiba saja pelaku menodongkan pistol saat mobil mengarah ke jalan yang agak sepi dan mengancam akan menembak jika A dan G tak menuruti perintahnya. Setelah situasi terbilang cukup aman, Brigadir J dan rekannya langsung melakban mata, mulut, tangan dan kaki A dan G. [ded]

Gasak uang Rp 456 juta milik anggota TNI, dua pencuri modus gembos ban ditangkap

 Gasak uang Rp 456 juta milik anggota TNI, dua pencuri modus gembos ban ditangkap juraganqq.net - Polres Dumai menangkap dua kawana...